Cara Kerja Sistem Pengisian
Cara Kerja Sistem Pengisian - Mobil terdiri dari sistem-sistem dengan mekanisme yang cukup kompleks, dimana setiap bagiannya terdiri dari sistem yang memiliki fungsi berbeda. Tidak bisa dipungkiri bahwa sistem dimobil bisa bekerja jika ada suplai arus listrik dari sumber arus listrik. seperti pada sistem pengapian, untuk membuat timbulnya loncatan bunga api pada busi kita butuh listrik untuk mengalir ke coil pengapian, pada sistem penerangan untuk menyalakan lampu-lampu kita butuh listrik untuk sampai ke filamen dan membuat lampu kendaraan menyala, pada sensor sensor, fuel pump, motor starter, klakson, dll.
Di kendaraan, sumber arus listrik yang dipakai adalah baterai. Sayangnya kita tahu bahwa baterai memiliki kapasitas yang terbatas dan kapasitasnya terus berkurang seiring pemakaian. Untungnya enginner dari stiap pabrikan kendaraan punya suatu cara untuk menyiasati hal tersebut yaitu dengan menerapkan sistem pengisian. Apa itu sistem pengisian?
Ok sesuai dengan namanya salah satu fungsi charging system/sistem pengisian adalah untuk mengisi kembali arus listrik ke baterai, dalam bahasa sehari hari kita sering nyebut "ngecas batre". Yap udah gw jelasin di artikel sebelumnya mengenai sistem pengisian, komponen dan fungsinya.
Dengan adanya sistem pengisian pada mobil, kita tidak perlu ngecas aki terlalu sering. Dengan catatan tidak terjadi malfungsi pada sistem pengisian. Malfungsi yang biasa terjadi dapat berupa overcharging dan discharging.
2 Tipe Sistem Pengisian:
- Generator : Menghasilkan arus searah (Direct current)
- Alternator : Menghasilkan arus bolak balik (Alternating Current)
Alasan Penggunaan Alternator
- Konstruksi yang lebih kecil dan tahan lama
- Mampu menghasilkan arus output saat kecepatan idle
Lalu bagaimanakah cara kerja dari sistem pengisian alternator sehingga dapat menggenerate listrik untuk disuplai ke baterai dan seluruh sistem? Sebelum masuk ke cara kerja kamu harus tahu terlebih dahulu mengenai kode terminal terminal pada sistem pengisian berikut:
- IG : Ignition
- F : Field/Kumparan
- B : Baterai
- N : Netral/Tegangan Netral
- L : Lamp/Lampu pengisian (CHG)
- E : Massa
Cara Kerja Sistem Pengisian Konvensional
1. Cara Kerja Sistem Pengisian Saat Kunci Kontak ON, Mesin dalam Keadaan Mati
Pada kondisi ini maka 2 hal terjadi:
- Lampu CHG pada dashboard menyala
- Terjadi kemagnetan pada alternator
![]() |
Cara kerja ketika kunci kontak ON |
Pada saat kunci kontak posisi ON arus listrik akan mengalir dari baterai ke rotor dan merangsang rotor coil sehingga terjadi kemagnetan. Karena belum ada magnet yang memotong medan magnet rotor maka belum timbul arus pengisian. Pada saat yang sama arus listrik juga mengalir ke lampu pengisian (CHG) dan membuat lampu CHG menyala.
Aliran Arus Listrik Ketika Kunci Kontak ON:
Terminal (+) baterai - Fusible link - IG switch - fuse - terminal IG regulator - Point PL1 - Point PL0 - Terminal F regulator - Terminal F alternator - Brush - Slip ring - Rotor coil - Slip ring - Brush - Terminal E alternator - Massa - Body.

Menyebabkan terjadi kemagnetan pada alternator
Terminal (+) baterai - Fusible link - IG switch - fuse - Lampu CHG - Terminal L regulator - kontak point P0 - Kontak point P1 - Terminal E regulator - massa body.
Menyebabkan lampu CHG menyala

2. Cara Kerja Sistem Pengisian, Mesin Hidup Putaran Rendah
Pada kondisi ini maka 2 hal terjadi:
- Lampu CHG mati
- Sistem Pengisian aktif
Ketika kendaraan sudah hidup meskipun dalam putaran rendah sistem pengisian telah aktif/alternator telah menghasilkan tegangan pengisian. Kenapa demikian?
Intinya adalah karena rotornya sudah berputar dan kumparan stator memotong medan magnet rotor yang telah terbentuk ketika kunci kontak ON mesin belum hidup (terjadi perpotongan medan magnet). Pada saat mesin berputar maka putarannya akan ditransmisikan dari pully crankshaft ke pully alternator melalui belt. Putaran mesin ini akan membuat terminal N alternator mulai menghasilkan tegangan pengisian. Sesudah mesin hidup dan rotor berputar maka stator coil akan menghasilkan tegangan. Tegangan netral dipergunakan untuk voltage relay. Hal ini menyebabkan Lampu charge mati.
![]() |
Cara kerja ketika kecepatan rendah |
Aliran Arus Tegangan Netral:
Terminal N alternator - Terminal N regulator - Kumparan voltage relay - Terminal E regulator - Massa body
Pada kondisi ini akan terjadi kemagnetan pada kumparan voltage relay dan menarik titik kontak P0 dari P1 sehingga P0 menempel pada P2. Dengan demikian lampu pengisian akan mati.
Terminal B alternator - Terminal B regulator - Titik kontak P2 - Titik kontak P0 - Kumparan voltage regulator - Terminal E regulator - Massa body
Pada kondisi ini PL0 akan tertarik ke PL1 sehingga pada kecepatan sedang PL0 akan mengambang.
Terminal B alternator - IG switch - Fuse - Terminal IG regulator - Titik kontak PL1 - Titik kontak PL0 - Resistor R - Terminal F regulator - Terminal F alternator - Rotor coil - Terminal E alternator - Massa body
Kondisi 1
Jika kemagnetan di voltage regulator besar dan mampu menarik menarik PL0 dari PL1. Maka arus ke rotor coil akan melalui resistor R. Akibatnya arus akan kecil dan kemagnetan yang dibangkitkan pun akan berkurang.
Output Current : Terminal B alternator - Baterai dan beban - Massa
3. Cara Kerja Sistem Pengisian Saat Putaran Tinggi
![]() |
Cara kerja ketika kecepatan tinggi |
Pada saat kendaraan dipacu dengan kecepatan tinggi, maka putaran mesin akan tinggi juga. Hal ini akan menyebabkan putaran dari stator akan tinggi dan membuat tegangan pengisian akan naik. Tegangan pengisian yang dihasilkan stator akan mengalir ke voltage regulator dan menyebabkan kemagnetan kuat sehingga PL0 akan menempel dengan PL2.
Tegangan yang masuk dari terminal IG regulator kemudian akan masuk ke resistor dan keluar sebagian kecil ke terminal F namun sebagian lagi terhubung ke massa melalui titik kontak PL2 yang terhubung langsung ke massa.
Disisi lain, ketika arus pengisian melemah maka kemagnetan yang terjadi pada voltage regulator juga akan melemah. Hal ini membuat PL0 kembali menempel pada PL1 sehingga menimbulkan kembali tegangan pengisian.
Post a Comment for "Cara Kerja Sistem Pengisian"