Perbedaan Mesin DOHC dan SOHC, Mana yang Lebih Baik?
Perbedaan Mesin DOHC dan SOHC - Ketika pabrikan mobil meluncurkan mobil baru biasanya selalu tertulis spesifikasi mesin yang digunakan. Umumnya tulisan yang dicantumkan adalah teknologi mesin seperti mesin SOHC, DOHC maupun DOHC 16 valve, Lalu spa itu SOHC dan DOHC?
- DOHC merupakan singkatan dari Double Over Head Camshaft
- SOHC merupakan singkatan dari Single Over Head Camshaft
OK dari kedua kata diatas ada satu kata yang menunjukkan kata yang sama, yaitu camshaft. Nah disinilah letak perbedaan besar dari kendaraan bermesin SOHC dan DOHC yaitu terletak pada jumlah camshaft yang digunakan.

Selain kedua teknologi mesin diatas sebetulnya masih ada lagi yang terdahulu yaitu mesin dengan mekanisme katup OHV, namun mulai ditinggalkan karena memiliki loss energi akibat gesekan yang cukup tinggi, juga tidak cukup efisien untuk diterapkan pada kendaraan jenis baru yang menuntut performa tinggi seperti sekarang.
Ok singkatnya teknologi yang diterapkan pada mesin ini adalah untuk meningkatkan efisiensi dan menaikan performa kendaraan.
Teknologi sebelumnya dari mesin kendaraan menggunakan mekanisme katup yang kurang efisien, lebih banyak komponen yang dipakai, lebih banyak gesekan yang terjadi sehingga performa kendaraan tidak bisa maksimal.
Mekanisme Katup SOHC

SOHC dibuat sebagai peralihan dengan membuat camshaft atau noken as berada diatas kepala silinder. Pada mekanisme ini noken as langsung menggerakan rocker arm tanpa melalui lifter dan push rod. Camshaft digerakan oleh poros engkol melalui rantai penggerak. Karena tidak lagi memakai lifter dan push rod maka komponen yang bergerak dan bergesekan menjadi lebih sedikit. Hal ini membuat kemampuan mesin pada kecepatan tinggi menjadi lebih baik karena katup mampu membuka dan menutup dengan lebih presisi pada kecepatan tinggi.
Mesin dengan mekanisme katup SOHC pada setiap silindernya hanya mampu menampung 2 katup yaitu 1 katup isap dan 1 katup buang. Jadi jika mesin mobil memiliki 4 silinder dan memakai mekanisme katup SOHC maka jumlah katup yang dipakai adalah 8 (4 katup in dan 4 katup ex).
Mekanisme Katup DOHC

Mesin DOHC memiliki suara yang lebih halus dan performa mesin yang lebih baik jika dibandingkan dengan kendaraan yang menggunakan mekanisme SOHC. Kenapa bisa demikian?
Karena masing-masing poros pada DOHC memiliki fungsi yang berbeda yaitu satu poros untuk mengatur katup masuk dan satu lagi untuk mengatur katup buang. Hal ini tentu berbeda dengan mekanisme katup SOHC yang menggunakan satu poros untuk mengatur katup masuk dan katup buang skaligus.
Adanya 2 camshaft yang ditempatkan diatas kepala silinder pada mesin DOHC membuat pabrikan kendaraan dapat mengaplikasikan multikatup pada mesin DOHC. Singkatnya pada satu silinder bisa dipasang lebih dari satu katup. Saat ini umumnya pabrikan kendaraan memasang model 2 katup isap dan 2 katup buang untuk setiap silindernya. Jadi jika mobil kamu jumlah silindernya 4 dan mesinnya menggunakan mekanisme katup DOHC maka jumlah katupnya ada 16. Makanya pada kendaraan dibagian kap mesin biasanya sering terdapat tulisan DOHC 16 valve.

Jadi jika kalian ditanya apa yang menyebabkan katup dapat membuka dan menutup? Jawabannya adalah camshaft, cuma apa kalian tau bagaimana cara camshaft dalam menggerakan katup?
Camshaft dapat menggerakan katup karena adanya transmisi tenaga dari engine
Tenaga yang didapet dari proses pembakaran akan mendorong piston bergerak translasi, kemudian gerakan translasi itu akan dibuah menjadi gerak rotasi pada poros engkol. Nah intinya sebenernya ada di poros engkol ini. Poros engkol ini pada kedua ujung porosnya terhubung dengan komponen lain.
Pada satu sisi poros engkol terhubung ke flywheel dan dari flywheel inilah akan meneruskan putaran ke kopling, transmisi, propeler, gardan, axel shaft sampai ke roda sehingga roda mobil bisa berputar.
Tapi tidak hanya itu, ternyata pada sisi lain dari poros engkol ini terdapat sprocket yang menghubungkan poros engkol ke camshaft melalui rantai penggerak. Jadi ketika terjadi pembakaran maka akan dihasilkan tenaga yang membuat poros engkol berputar, ternyata putaran dari poros engkol ini akan ditransmisi juga ke camshaft melalui timing chain. Hal ini membuat camshaft berputar, dan ketika camshaft berputar maka bagian cam pada camshaft akan menekan dan melepas katup hal ini membuat katup bisa membuka dan menutup.
Jadi kendaraan mesin DOHC memiliki performa yang lebih baik dibandingkan dengan mekanisme SOHC
Pada DOHC karena terdapat 4 katup pada satu silinder maka akan membuat campuran udara dan bahan bakar yang masuk ke dalam silinder jadi lebih banyak, ini tentu akan menaikan efisiensi volumetris yang tentunya akan meningkatkan prestasi kerja engine.
namun demikian bukan berarti mesin DOHC tidak memiliki kekurangan, pada mesin DOHC karena harus menggerakan 2 camshaft dan menekan 4 katup, hal ini berarti akan membuat tenaga yang dibutuhkan untuk menggerakan mekanisme tersebut menjadi lebih besar dibandingkan dengan SOHC. Jadi secara efisiensi bahan bakar sepertinya lebih irit SOHC.hehe.
Sekian pembahasan mengenai Perbedaan Mesin DOHC dan SOHC, semoga bermanfaat.
Post a Comment for "Perbedaan Mesin DOHC dan SOHC, Mana yang Lebih Baik?"