Komponen Sistem EFI Mobil dan Fungsinya
Kendaraan dengan EFI, sistem bahan bakarnya telah dikontrol secara elektronik
Sistem EFI adalah pengembangan atau penyempurnaan dari sistem sebelumnya yang masih mengandalkan karburator. Dalam sistem EFI, bahan bakar dialirkan dari tangki ke silinder melalui kontrol elektronik yang mengatur aliran bahan bakar.
Tujuan utama dari pengembangan teknologi sistem bahan bakar EFI adalah untuk meningkatkan performa kendaraan dan efisiensi bahan bakar. Selain itu, perubahan ini juga memiliki dampak positif pada pengurangan emisi gas buang yang dihasilkan oleh kendaraan, yang sangat penting dalam upaya mengurangi dampak negatif pada lingkungan. Sistem EFI dinilai telah mereduksi gas buang kendaraan sehingga lebih ramah lingkungan.
Bagaimana sistem EFI dapat mengurangi emisi gas buang yang dihasilkan oleh kendaraan?
Singkatnya, teknologi ini telah terbukti membuat proses pembakaran jadi lebih sempurna. Kenapa bisa lebih sempurna? Karena pada sistem ini bahan bakar disuplai dengan mengkalkulasikan berbagai kondisi seperti beban, kecepatan, dan kondisi variatif lingkungan (seperti suhu dan tekanan). Situasi ini sulit diatur jika kendaraan masih menggunakan teknologi tradisional seperti sistem karburator.
Pada karburator, terdapat perbedaan tenaga saat kendaraan digunakan pada siang hari dan malam hari karena kepadatan oksigen berubah karena fluktuasi suhu yang berbeda. Oleh karena ukuran jet pada karburator tidak berubah, jumlah oksigen berubah tetapi pasokan bahan bakar tetap sama.
Sistem EFI pada dasarnya membuat bahan bakar disuplai dengan volume yang sesuai berdasarkan data input real time setelah sensor-sensor mendeteksi berbagai kondisi variatif. Sistem bahan bakar EFI berusaha untuk mempertahankan perbandingan udara dan bahan bakar pada rasio stokhiometrik (ideal) sebesar 14,7:1. Hal ini bertujuan untuk menghasilkan tenaga maksimal dengan emisi gas buang yang rendah, karena pada rasio campuran ini, output performa kendaraan optimal dan tercipta pembakaran yang sempurna. Sebaliknya, jika campuran terlalu kaya atau terlalu miskin, maka performa kendaraan akan menurun dan emisi gas buang yang dihasilkan akan lebih tinggi.
Dengan menggunakan sistem EFI, tingkat homogenitas campuran bahan bakar dan udara dapat menjadi lebih homogen, yang dapat mempengaruhi kesempurnaan pembakaran.
Berikut adalah beberapa kelebihan dari penggunaan sistem EFI pada mobil:
Kelebihan Sistem EFI
1. Konsumsi Bahan Bakar yang Lebih Efisien
2. Emisi Gas Buang lebih ramah lingkungan
3. Meningkatkan performa mesin kendaraan
Komponen Sistem EFI Mobil dan Fungsinya
1. Fuel Tank (Tangki Bahan Bakar)
Tempat menampung bahan bakar
2. Fuel Filter
Menyaring kotoran
Fuel filter memiliki fungsi utama untuk menyaring partikel dan kotoran yang terdapat pada bahan bakar sebelum mencapai fuel feed dan mengalir ke mesin kendaraan. Proses penyaringan pada fuel filter ini akan membuat bahan bakar yang diinjeksikan ke dalam silinder menjadi lebih bersih dan tentunya akan mempengaruhi kesempurnaan pembakaran dikarenakan tidak adanya kontaminan dalam bahan bakar.
Jenis filter bahan bakar yang digunakan pada sistem EFI adalah:
- Fungsi filter kasar pada sistem EFI adalah untuk menyaring partikel kontaminan berukuran besar pada bahan bakar. Filter ini terdiri dari kawat yang dirajut dengan pori-pori yang cukup besar.
- Fungsi filter halus pada sistem EFI adalah untuk menyaring kontaminan yang berukuran kecil dengan menggunakan kain dengan pori-pori kecil. Hal ini bertujuan untuk menjaga agar bahan bakar yang masuk ke dalam sistem bahan bakar kendaraan terbebas dari partikel-partikel kecil yang dapat menyumbat sistem bahan bakar.
3. Fuel pump (Pompa Bahan Bakar)
Mengalirkan bensin dari tangki ke injektor dan meningkatkan tekanan bahan bakar pada fuel feed
Pada kendaraan yang sudah menggunakan sistem bahan bakar EFI, digunakan pompa bensin elektrik untuk menghisap bahan bakar dari tangki dan mengalirkannya melalui fuel feed ke injektor dengan tekanan yang ditentukan.
Terdapat 2 tipe pompa bahan bakar:
- Jenis pertama adalah In Tank Type, di mana pompa bahan bakar dipasang di dalam tangki dan terendam oleh bahan bakar.
- Jenis kedua adalah In Line Type, di mana pompa bahan bakar dipasang di luar tangki.
4. Delivery pipe (Pipa Pembagi)
Fuel pipe berfungsi untuk mengalirkan bahan bakar dari fuel pump ke injektor dengan tekanan yang cukup
Tekanan bahan bakar di dalam sistem EFI dipertahankan pada 2,55 - 2,9 Kg/cm2
5. Injektor
Menginjeksikan/mengabutkan bahan bakar
Untuk sistem bahan bakar EFI, injektor harus mampu menyemprotkan bahan bakar dalam bentuk kabut (spray) yang halus dan merata. Untuk mencapai kondisi ini, tekanan dalam sistem bahan bakar harus tetap stabil hingga mencapai injektor, dan tidak terjadi penurunan tekanan yang signifikan. Injektor dipasang melalui insulator ke intake manifold atau cylinder head dekat dengan intake manifold dan terhubung dengan delivery pipe.
Proses Kerja:
Injektor bekerja menggunakan sebuah solenoid. Dimana Injektor akan beroperasi saat sistem listriknya menerima tegangan listrik yang cukup. Karenanya, ketika kunci kontak OFF maka injektor belum bekerja. Ini dikarenakan solenoidnya belum mendapatkan tegangan listrik dan nozelnya belum membuka. Maka pada saat kunci kontak dalam posisi OFF bahan bakar belum disemprotkan dan ketika kunci kontak pada posisi ON maka solenoid akan mendapatkan tegangan listrik dan menarik nozel sehingga bahan bakar bertekanan diinjeksikan melalui injektor.
6. Pressure Regulator
Memastikan tekanan di dalam pipa bahan bakar tetap stabil
Pressure regulator berfungsi untuk menjaga tekanan bahan bakar tetap konstan dengan mengatur jumlah bahan bakar yang mengalir ke injektor. Ketika terjadi kelebihan tekanan yang disebabkan oleh kerja pompa bahan bakar yang terus-menerus, pressure regulator akan menanggulanginya dengan cara mengalirkan bahan bakar kembali ke tangki melalui saluran pengembali (return feed) untuk menjaga tekanan tetap stabil.
7. Return pipe (Pipa Pengembali Bahan Bakar)
Return pipe (pipa pengembali bahan bakar) adalah salah satu komponen dalam sistem bahan bakar EFI yang berperan untuk mengalirkan bahan bakar kembali ke tangki saat terjadi kelebihan tekanan di dalam saluran bahan bakar.
8. Fuel Feed (Selang Bahan Bakar)
9. Pulsation Damper
Peredam getaran bahan bakar
10. Baterai
Sumber arus listrik
Dalam sistem EFI yang menggunakan sensor untuk mengontrol bahan bakar secara elektronik, baterai memainkan peran krusial sebagai sumber daya listrik. Baterai menyediakan tegangan referensi 5V yang dibutuhkan oleh sensor-sensor untuk melakukan pendeteksian kondisi kendaraan. Selanjutnya, sensor-sensor tersebut menghasilkan output tegangan yang berkisar antara 0-5V sebagai respons terhadap kondisi kendaraan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, jika daya baterai menurun, akan berdampak signifikan pada kinerja sistem bahan bakar.
11. Sensor
Sensor berfungsi untuk mendeteksi
Fungsi utama sensor adalah mendeteksi seperti seperti beban, kecepatan, getaran, kevakuman, kadar gas dan kondisi variatif lingkungan (seperti suhu dan tekanan).
Post a Comment for "Komponen Sistem EFI Mobil dan Fungsinya"