Sistem Pelumasan: Komponen, Fungsi dan Cara Kerjanya
Sistem Pelumasan: Komponen, Fungsi dan Cara Kerjanya - Sistem pelumasan merupakan salah satu bagian penting dalam kendaraan yang mempengaruhi secara langsung performa kendaraan. Sistem pelumasan (lubricant system) pada kendaraan tidak hanya bertugas untuk melumasi mesin, tetapi juga untuk menjaga komponen-komponen yang bergerak dan bergesekan agar tetap terlumasi dengan baik.
Secara prinsip, ketika dua permukaan logam bergerak dan saling bersentuhan, gesekan (friksi) akan terjadi. Untuk mencegah hal ini, digunakan pelumas, yang sering disebut sebagai oli. Fungsi pelumas adalah untuk membentuk lapisan pelindung antara dua permukaan logam yang saling bergesekan, dengan tujuan mengurangi tingkat keausan pada komponen yang saling bergesekan.
Fungsi Pelumas Pada Bagian Mekanik Mesin
Beberapa bagian dalam kendaraan dengan mekanisme OHV (Overhead Valve) yang memerlukan pelumasan antara lain:
- Ring piston yang bergesekan dengan dinding silinder
- Poros engkol bergesekan dengan bantalan
- Camshaft bergesekan dengan bantalan
- Camshaft bergesekan dengan tapet
- Tapet bergesekan dengan push rod
- Push rod bergesekan dengan rocker arm
- Rocker arm bergesekan dengan tangkai katup
3. Sebagai pembersih
Oli akan mengangkut partikel-partikel seperti serpihan logam, debu, oksidasi, dan hidrokarbon.
6. Melindungi permukaan logam dari korosi
Jika kamu ingin mengetahui lebih lanjut tentang fungsi sistem pelumasan, kamu dapat mengklik artikel yang berjudul "Fungsi Sistem Pelumasan yang Penting untuk Diketahui!"
Komponen Sistem Pelumas
1. Bak Oli (Karter)
Bak oli merupakan salah satu komponen dalam sistem pelumasan yang berperan sebagai tempat penyimpanan oli. Karter berfungsi sebagai tempat penampungan oli yang kemudian didistribusikan ke seluruh sistem mekanik dalam mesin.
2. Oil Strainer (Saringan Kasar)
Oil strainer merupakan komponen sistem pelumas yang berfungsi untuk menyaring oli mesin dari benda-benda kasar dan berukuran besar sebelum masuk ke pompa oli.
4. Oil pressure Switch
Oil pressure switch adalah bagian dari sistem pelumasan yang berfungsi untuk mengontrol lampu indikator oli di dashboard mobil, dengan cara menghidupkan atau mematikannya. Komponen ini berperan sebagai sensor untuk mendeteksi kinerja pompa oli. Oil pressure switch memberikan informasi mengenai tekanan yang dihasilkan oleh pompa oli, serta memastikan bahwa tekanan tersebut cukup untuk mengalirkan oli ke seluruh sistem pelumasan.
Dalam keadaan normal, saat kunci kontak diatur ke posisi on, lampu indikator oli dan komponen lainnya pada panel instrumen mobil akan menyala. Salah satunya adalah lampu indikator oli. Jika lampu indikator oli menyala saat kunci kontak dalam posisi on, itu menunjukkan bahwa komponen saklar tekanan oli masih berfungsi dengan baik.
Kemudian ceklah, ketika mobil dihidupkan maka lampu indikator harus mati, Jika dalam kondisi mesin hidup dan lampu indikatornya menyala, segera cek kuantitas oli mesin kendaraan anda, sebelum terjadi kerusakan yang lebih parah.
5. Oil Filter
Melakukan penyaringan oli mesin untuk memisahkan partikel-partikel kecil yang terdapat di dalamnya sebelum oli dialirkan ke seluruh saluran sistem pelumasan. Proses penyaringan partikel kotoran ini akan mencegah oli mesin cepat terkontaminasi. Kontaminasi pada oli akan mengurangi kualitasnya. Agar performa kendaraan tetap optimal, filter oli perlu diganti setelah kendaraan menempuh jarak tertentu.
Post a Comment for "Sistem Pelumasan: Komponen, Fungsi dan Cara Kerjanya"