Rangkaian Kelistrikan Lampu Sein (Lampu Tanda Belok) dan Lampu Hazard - Lampu sein adalah salah satu jenis lampu yang harus ada pada kendaraan untuk memberikan tanda kepada pengendara lain mengenai niat pengemudi untuk melakukan perubahan arah atau belok. Fungsi utama lampu sein adalah memberikan sinyal visual kepada pengendara lain, baik di depan, belakang, maupun samping kendaraan, untuk memberitahu mereka mengenai arah yang akan diambil oleh kendaraan.
Fungsi Lampu Sein (Lampu Tanda Belok)
Fungsi lampu sein (lampu tanda belok) adalah memberikan sinyal/tanda kepada pengendara lain bahwa kendaraan akan berbelok (ke arah kiri/kanan) atau melakukan manuver seperti mendahului.
Fungsi Lampu Hazard
Fungsi lampu hazard adalah memberikan tanda kepada pengendara lain bahwa kendaraan mengalami situasi darurat atau masalah, seperti mogok. Lampu hazard sangat berguna bagi kendaraan yang mengalami kesulitan di jalan atau berhenti di tepi jalan, untuk memberikan peringatan kepada pengendara lain.
Komponen-komponen dalam rangkaian kelistrikan untuk lampu sein (lampu tanda belok) dan lampu hazard (lampu tanda bahaya) adalah sebagai berikut:
Baterai
Fungsi utama baterai adalah sebagai sumber arus listrik searah (DC). Sebelum mobil dinyalakan, baterai bertanggung jawab untuk menyediakan energi listrik ke berbagai sistem kendaraan. Pada kendaraan ringan, baterai menghasilkan arus listrik dengan tegangan rendah. Salah satu komponen yang bergantung pada pasokan energi dari baterai adalah lampu sein. Oleh karena itu, kondisi baterai yang baik sangat mempengaruhi kualitas kedipan lampu sein pada kendaraan. Jika daya baterai kurang, lampu sein dapat menjadi redup atau bahkan tidak menyala sama sekali.
Kunci Kontak
Kunci kontak memiliki peran sebagai saklar primer yang berfungsi untuk memutus atau menghubungkan aliran arus listrik dari baterai.
Sekring (Fuse)
Fuse memiliki fungsi sebagai perangkat pelindung untuk mencegah kerusakan pada komponen-komponen dengan menghalangi aliran arus berlebih.
Bola Lampu (Lampu Sein)
Pada mobil standar, terdapat kebutuhan akan 4 buah bola lampu (sein). Mereka terletak di bagian depan dan belakang kendaraan, dipasangkan pada sisi kiri dan kanan. Ketika sein mobil diaktifkan, kita dapat melihat bola lampu ini menyala dengan warna kuning atau oranye.
Lampu Indikator Tanda Belok
Lampu indikator tanda belok terletak di bagian dashboard mobil. Saat lampu sein diaktifkan, lampu indikator dengan tanda panah kiri/kanan akan berkedip sesuai dengan arah yang ditunjukkan oleh lampu sein. Di sisi lain, saat lampu hazard diaktifkan, kedua indikator panah ini akan berkedip secara bersamaan.
Saklar Lampu Sein (Lampu Tanda Belok)
Saklar memiliki peran penting sebagai penghubung dan pemutus aliran arus dalam sebuah rangkaian. Pada lampu sein, saklar ini digunakan untuk mengoperasikan lampu sein. Pengoperasiannya dilakukan dengan menggunakan saklar tekan. Jika tuas pengoperasian ditekan ke bawah, maka lampu sein di sebelah kanan, baik depan maupun belakang, akan berkedip. Sedangkan jika tuas ditekan ke atas, lampu sein di sebelah kiri akan berkedip.
Flasher (Pengedip)
Flasher memiliki peran penting sebagai penghubung dan pemutus arus secara berulang-ulang untuk menghasilkan efek kedipan pada lampu tanda belok dan lampu hazard.
Pengoprasian Lampu Sein: Lampu sein dapat dioperasikan hanya ketika kunci kontak berada dalam posisi ON (IG). Artinya, ketika Anda memposisikan kunci kontak dalam posisi OFF atau ACC dan mengoperasikan saklar sein, lampu sein tidak akan menyala.
Pengoprasian Lampu Hazard: Lampu hazard dapat dioperasikan saat kunci kontak berada dalam posisi OFF, ACC, atau IG karena rangkaian lampu hazard tidak terhubung melalui kunci kontak. Dengan demikian, ketika Anda memposisikan kunci kontak pada posisi OFF atau ACC dan mengoperasikan saklar hazard, lampu hazard akan menyala asalkan tidak ada masalah pada komponen atau rangkaian yang terkait.
Rangkaian Kelistrikan Lampu Sein (Lampu Tanda Belok) dan Hazard
Apabila kunci kontak diputar ke posisi ON, arus listrik dari baterai akan mengalir ke fuse, dan selanjutnya menuju terminal X flasher (pengedip). Arus keluar dari flasher akan melewati terminal L flasher, dan kemudian dialirkan ke pusat saklar lampu sein.
Ketika saklar sein dioprasikan:
- Saat melakukan pengoperasian sein kanan, arus listrik dari terminal TR (Turn Right) akan mengalir ke lampu sein pada bagian depan (sebelah kanan) dan belakang (sebelah kanan), selanjutnya menuju titik massa. Akibatnya, lampu sein kanan akan menyala.
- Saat mengoperasikan sein kiri, arus listrik dari terminal TL (Turn Left) akan mengalir ke lampu sein pada bagian depan (sebelah kiri) dan belakang (sebelah kiri), kemudian menuju titik massa. Sebagai hasilnya, lampu sein kiri akan menyala.
Sekilas mengenain Rangkaian Kelistrikan Lampu Sein dan Lampu Hazard. Cari tau tentang seputar dunia teknik, otomotif dan sains di tekniku.id
Post a Comment for "Rangkaian Kelistrikan Lampu Sein dan Lampu Hazard"