Komponen Sistem Pengapian Konvensional dan Fungsinya
Komponen Sistem Pengapian Konvensional dan Fungsinya - Sistem pengapian adalah komponen penting dalam mobil yang berfungsi untuk menghasilkan percikan bunga api listrik ke dalam ruang bakar melalui busi. Sistem pengapian merupakan salah satu sistem utama yang diperlukan dalam mesin pembakaran dalam (internal combustion engine) agar mesin dapat beroperasi dengan baik.
Pada motor pembakaran dalam, khususnya jenis "Spark ignition engine," terdapat tiga kondisi utama yang harus terpenuhi agar proses pembakaran dapat terjadi. Kondisi-kondisi tersebut adalah udara, bahan bakar, dan sumber panas atau energi aktivasi. Dalam konteks kimia, kondisi ini dapat dikaitkan dengan konsep segitiga api. Dalam segitiga api, udara menyediakan oksigen yang diperlukan, bahan bakar adalah zat yang akan dibakar, dan sumber panas atau energi aktivasi disediakan oleh komponen yang disebut busi. Jika salah satu dari ketiga kondisi tersebut tidak terpenuhi, maka proses pembakaran tidak akan terjadi, dan kendaraan tidak akan dapat dihidupkan.
Itulah sebabnya, ketika bahan bakar (bensin) habis, kendaraan akan berhenti berfungsi, karena salah satu dari tiga komponen yang diperlukan dalam proses pembakaran tidak tersedia. Namun, pada kendaraan, ketiga kondisi tersebut masih belum cukup untuk mencapai pembakaran yang efisien dan menghasilkan tenaga yang maksimal. Terdapat persyaratan lain untuk mencapai hasil pembakaran yang optimal, yang pada akhirnya menghasilkan tenaga yang lebih besar.
Agar kendaraan dapat beroperasi dengan baik, dibutuhkan percikan bunga api yang baik, homogenitas campuran udara dan bahan bakar yang baik, serta kompresi yang baik. Jika percikan bunga api yang dihasilkan oleh busi terlalu kecil atau lemah karena adanya masalah dalam sistem pengapian atau komponennya, kemungkinan kendaraan masih dapat berfungsi, tetapi Anda mungkin akan merasakan kehilangan tenaga yang cukup signifikan.
Oleh karena itu, penting untuk memeriksa sistem pengapian secara berkala guna memastikan bahwa percikan bunga api yang dihasilkan oleh busi selalu dalam performa yang baik agar proses pembakaran dapat maksimal.
Komponen Sistem Pengapian Konvensional dan Fungsinya
1. Baterai
Baterai dalam sistem pengapian memiliki peran penting sebagai sumber arus listrik DC dengan tegangan rendah (12V). Arus listrik ini kemudian dialirkan ke coil pengapian (ignition coil).
2. Sekring (Fuse)
Fuse berperan sebagai pengaman dalam rangkaian dengan fungsi untuk melindungi komponen-komponen dari kerusakan akibat arus berlebih. Mekanisme kerjanya adalah ketika terjadi arus berlebih dalam rangkaian, fuse akan memanas dan akhirnya terbakar serta putus. Ketika fuse putus, aliran listrik dalam rangkaian akan terhenti karena tidak ada jalur yang menghubungkan sumber listrik dengan massa.
3. Kunci Kontak
Kunci kontak memiliki peran penting dalam menghubungkan dan memutuskan arus listrik dari baterai ke rangkaian sistem pengapian. Penting untuk diketahui bahwa sistem pengapian pada sepeda motor maupun mobil akan aktif saat kunci kontak dalam posisi ON.
4. Ignition Coil
Koil pengapian adalah sebuah komponen yang berperan penting dalam sistem pengapian kendaraan. Tugas utama koil pengapian adalah mengubah tegangan rendah (12V) dari baterai menjadi tegangan tinggi yang cukup kuat. Tegangan tinggi ini digunakan untuk menghasilkan percikan bunga api yang kuat pada busi, sehingga memungkinkan terjadinya proses pembakaran yang efektif. Nilai tegangan induksi yang dihasilkan oleh koil pengapian pada kabel tegangan tinggi dapat mencapai 20.000 Volt.
5. Breaker Point/Platina
Platina atau Breaker Point adalah salah satu komponen penting dalam sistem pengapian kendaraan. Fungsinya adalah untuk memutuskan arus listrik yang mengalir pada kumparan primer, sehingga menghasilkan induksi listrik pada kumparan sekunder ignition coil. Platina terletak di dalam distributor, dan dapat membuka dan menutup berkat pergerakan camlobe yang berputar. Camlobe menerima gerakan putaran dari bagian mesin kendaraan. Setiap camlobe memiliki jumlah nok yang sesuai dengan jumlah silinder kendaraan tersebut.
6. Kondensor
Kondensor merupakan salah satu komponen penting dalam sistem pengapian konvensional yang memiliki fungsi utama untuk mencegah terjadinya loncatan bunga api listrik pada breaker point. Kondensor biasanya terletak di dekat distributor. Kerusakan pada kondensor dapat menyebabkan kerusakan pada breaker point dengan cepat.
7. Rotor
Rotor merupakan salah satu komponen yang terdapat di dalam distributor. Rotor ini berputar bersama dengan camlobe dan memiliki peran penting dalam membagi arus listrik tegangan tinggi yang dihasilkan dari proses induksi pada kumparan sekunder coil. Fungsi rotor bersama dengan tutup distributor adalah untuk mengarahkan aliran arus listrik ke tiap busi sesuai dengan urutan pengapian yang telah ditentukan, yang juga dikenal sebagai firing order.
8. Tutup Distributor/Distributor Cap
Tutup distributor dan rotor bekerja sama untuk mengalirkan arus tegangan tinggi ke setiap busi melalui kabel busi, sesuai dengan urutan pengapian (firing order) yang ditentukan. Dengan demikian, tutup distributor dan rotor memainkan peran penting dalam mendistribusikan percikan bunga api listrik ke masing-masing busi secara tepat sesuai dengan urutan pengapian yang diinginkan.
9. Kabel Tegangan Tinggi
Kabel tegangan tinggi memiliki fungsi untuk menghantarkan arus listrik dengan tegangan tinggi dari ignition coil ke busi. Kabel ini bertugas menjaga agar arus listrik tetap mengalir tanpa terjadi kebocoran atau kehilangan energi secara tidak diinginkan.
10. Kabel Busi
Kabel busi memiliki fungsi yang sama dengan kabel tegangan tinggi, yaitu mengalirkan arus listrik tegangan tinggi ke busi. Namun, panjang kabel busi biasanya disesuaikan dengan jarak antara distributor dan busi. Jumlah kabel busi juga sesuai dengan jumlah silinder yang ada pada kendaraan.
11. Busi
Busi adalah salah satu komponen dalam sistem pengapian yang memiliki peran penting dalam menghasilkan loncatan bunga api listrik. Fungsinya adalah untuk mengubah arus listrik tegangan tinggi yang dihasilkan dari induksi di ignition coil menjadi percikan bunga api listrik yang diperlukan dalam proses pembakaran.
12. Governour Advancer
Governor Advancer adalah salah satu komponen dalam sistem pengapian yang terdapat di dalam distributor. Fungsinya adalah untuk mengatur saat pengapian dengan memajukan timing sesuai dengan peningkatan putaran mesin.
Governor Advancer bekerja dengan memanfaatkan kecepatan putaran suatu objek yang menghasilkan gaya sentrifugal karena massa dan kecepatan putar objek tersebut. Objek ini biasa disebut sebagai "Governor Weight". Gaya sentrifugal yang dihasilkan oleh objek tersebut digunakan untuk mengubah posisi cam dan driven plate sehingga membuka kontak point (platina) lebih awal ketika putaran mesin semakin cepat.
13. Vacum Advancer
Vacuum advancer adalah salah satu komponen yang terdapat dalam distributor dan berfungsi untuk mengatur timing pengapian dengan cara memundurkannya.
Post a Comment for "Komponen Sistem Pengapian Konvensional dan Fungsinya"